Pages

Wednesday, July 2, 2008

Journey to Paradise


Sianok Canyon (Ngarai Sianok)


Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam (jurang) yang terletak di jantung kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Lembah ini memanjang dan berkelok dari selatan ngarai Koto Gadang sampai di Ngarai Sianok Enam Suku, dan berakhir sampai Palupuh. Ngarai Sianok memiliki pemandangan yang indah dan menjadi salah satu objek wisata utama provinsi.


Jurang ini dalamnya sekitar 100 m membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 m dan merupakan bagian dari patahan yang memsiahkan Pulau Sumatra menjadi dua bagian memanjang (Patahan Semangko). Patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau - hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal) - yang dialiri Sungai Sianok yang airnya jernih. Di zaman kolonial Belanda, jurang ini disebut juga sebagai kerbau sanget, karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai.


Sungai Sianok kini bisa diarungi dengan menggunakan kano dan kayak yg disaranai oleh suatu organisasi olahraga air "Qurays". Rute yang ditempuh adalah dari Desa Lambah sampai Desa Sitingkai Batang Palupuh selama kira-kira 3,5 jam. Di tepiannya masih banyak dijumpai tumbuhan langka seperti rafflesia dan tumbuhan obat-obatan. Fauna yang dijumpai misalnya monyet ekor panjang, siamang, simpai, rusa, babi hutan, macan tutul, serta tapir.


sumber : Wikipedia Indonesia



Sikuai Island (Pulau Sikuai)



PERNAHKAH anda membayangkan satu tempat menakjubkan seperti surga? Hamparan pasir putih, deretan pepohonan kelapa yang tertata rapi, suasana sejuk, birunya laut, indahnya warna warni ikan dan terumbu karang, hijaunya pepohonan, lezatnya makanan serta asyiknya candaan aneka satwa? Semua keajaiban itu ada dalam satu paket khusus surga dunia di Pulau Sikuai.

Sikuai, sat
u dari 19 pulau yang termasuk dalam wilayah administratif Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), tepatnya di Kecamatan Bungus Teluk Kabung seluas 38,6 Kilometer persegi atau sekitar 40 hektar.

Sikuai kini dikembangkan menjadi satu objek wisata bahari unggulan di Kota Padang. Pada pulau ini wisatawan bisa melakukan sejumlah aktivitas marina seperti snorkeling, diving, memancing, atau hanya berenang di atas jernihnya laut Pulau Sikuai sambil menikmati indahnya warna-warni biota laut termasuk terumbu karang. 
Kawasan pulau itu perpaduan keindahan laut beserta isinya serta damainya pulau dengan hutan yang masih tertata alami tanpa sentuhan tangan-tangan jahil yang merusak.


Wisatawan domestik asal Kota Padang, Afrianita yang berkunjung ke Pulau Sikuai, merasa nikmat berenang di tenangnya air laut Pulau Sikuai. Hanya dengan menyelam pada kedalaman beberapa meter saja, pengunjung telah bisa menikmati keindahan warna warni terumbu karang. Anda seperti berada pada akuarium raksasa dengan ragam keindahan biota laut dengan warna yang menarik. "Tidak perlu menyelam terlalu dalam, saya sudah bisa melihat ikan warna-warni, terumbu karang dan aneka biota laut lainnya," katanya dengan nada sumringah.

Puas berenang dan menyelam, pengunjung bisa menikmati aktivitas berjalan-jalan di sepanjang pantai berpasir putih bersih sambil mengumpulkan aneka jenis karang mati yang terdapat di kawasan tersebut. Pasir pantai tersebut sangat halus, padat dan bersih dari aneka jenis sampah sehingga sangat menyenangkan berjalan atau berlarian di atasnya.

Bagi para pengumpul karang, tentu aktivitas ini bisa menimbulkan keasyikan tersendiri karena banyak jenis karang unik dengan warna beragam bisa diperoleh untuk dibawa pulang. "Saya mengumpulkan kerang dan pasirnya untuk dibawa pulang dirangkai menjadi hiasan dinding," kata wisatawan asal Bukittinggi Sri mengaku berkunjung ke pulau impian itu bersama teman-temannya.

Setelah kelelahan mengumpulkan aneka jenis karang dan pasir tersebut, wisatawan bisa menikmati keindahan laut pantai sambil tiduran ditemani semilir angin pantai. Suasana itu terasa sangat damai, karena tidak ada suara bising. Yang ada hanya semilir hembusan angin, gesekan daun kelapa dan deburan ombak menemani tidur siang di pinggir pantai berhawa sejuk itu. 
Sore menjelang, puas melakukan aktivitas di pantai, kini saatnya untuk menikmati keindahan daratan Pulai Sikuai, dengan bersepeda atau berjalan kaki menjelajah keliling pulau yang banyak ditumbuhi banyak pepohonan nyiur ini. Berkeliling Pulau Sikuai menyenangkan dan suasananya sangat alami karena begitu banyak pepohonan hijau menghiasi kiri kanan jalannya. 


Hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit, pengunjung bisa menyelusuri sekeliling pulau sambil menyaksikan anek jenis hewan khas Sikuai, seperti biawak, monyek, serta ratusan jenis burung dengan warna yang beragam.

Pesona Pulau Sikuai terasa semakin menawan, tentu saja dengan menikmati indahnya warna merah keemasan matahari yang akan tenggelam. Sudut pandang ini terdapat pada satu bukit kecil terdapat di tengah-tengah pulau. Pada bukit itu terdapat beberapa tempat duduk yang dijadikan tempat bersantai sambil menunggu matahari tenggelam dan gelap datang menjelang. Suasana tersebut adalah satu moment yang ditunggu-tunggu para wisatawan yang datang berkunjung pada satu pulau terindah di Sumatera Barat itu.

Bagi yang hobi makan, di pulau ini juga tersedia satu unit restoran yang menyajikan aneka hidangan khas pantai yang tentu saja akan menambah nafsu makan. Pengunjung bisa memesan aneka jenis makanan dan minuman dengan harga terjangkau. 
Khusus istirahat di malam hari, juga tersedia, 52 unit bungalow yang terlihat apik dengan desain khusus, yang tentu saja membuat istirahat menjadi lebih nyaman.


Paket 100 ribu

Jika anda membayangkan menikmati semua keindahan tersebut dengan biaya mahal, tentu saja salah. Manajemen Pulau Sikuai kini menawarkan harga khusus bagi pengunjung yang ingin menikmati surga itu hanya dengan dana Rp100 ribu. 
Selama satu hari menikmati keindahan pulau termasuk akomodasinya wisatawan hanya dipungut bayaran Rp100 ribu saja. Pengunjung dari Kota Padang, berangkat dengan kapal cepat ke Pulau Sikuai.


Hanya butuh waktu 20 sampai 40 menit menyusuri laut yang tenang dan indah, sebelum akhirnya tiba di pulau impian itu. Jika membayangkan perjalanan akan membosankan, lagi-lagi anda salah. 
Sepanjang perjalanan itu juga menjadi satu daya tarik tersendiri. Kita bisa menikmati keindahan laut, sambil melihat aktivitas nelayan tradisional yang sesekali berpapasan dengan kapal cepat pembawa penumpang itu.


Setiba di Pulau Sikuai dan turun dari kapal, pengunjung disambut segarnya air kelapa muda, seakan mengucapkan selamat datang kepada para tamu, dan setelah itu keajaiban demi keajaiban alam dimulai. 
Soal ancaman tsunami, tidak perlu takut karena di pulau telah dipasang alat pendeteksi gempa dan tsunami, oleh LIPI, bekerjasama dengan California Institute of Technology. Jadi tunggu apalagi, jika ke Sumatera Barat, jangan sampai tidak singgah ke Pulau ini, karena semua keindahan surga dunia itu menunggu anda disini. (kompas.com)



Danau Atas dan Danau Bawah

Melihat pemandangan danau dan bukit yang hijau mungkin sudah biasa. Akan tetapi, bagaimana rasanya menikmati pemandangan danau, bukit, dan kabut yang menjadi satu? Di Danau di Bawah, Sumatera Barat, adalah tempatnya.


Sumatera Barat dianugerahi kekayaan alam yang berupa bukit hijau dan danau-danau yang indah, seperti Danau Singkarak dan Danau Maninjau. Di Kota Alahan Panjang, Kabupaten Solok, terdapat Danau Kembar yang memesona. Dinamakan Danau kembar, karena ada dua danau di tempat ini, yaitu Danau di Atas dan Danau Di Bawah. Jaraknya hanya 65 kilometer dari Kota Padang.

Kedua danau ini berada di atas pegunungan. Danau Di Atas berada pada ketinggian 1.531 mdpl, sementara Danau Di Bawah berada pada ketinggian 1.663 mdpl. Danau di Atas memiliki pemandangan yang cantik dan terdapat beberapa penginapan serta fasilitas untuk wisatawan. Danau di Bawah pun tidak kalah cantik!

Meski tidak ada fasilitas berupa penginapan atau penyewaan perahu, pemandangan di danau ini sangat menggoda. Danau di Bawah memiliki pemandangan berupa danau, bukit, dan kabut yang menjadi satu. Kabutnya seperti awan yang menutupi perbukitannya. Cantiknya pemandangan ini akan membuat Anda jatuh cinta dan sulit ditemukan dimana pun.

Biasanya, hal seperti ini terlihat saat kabut turun. Saat itulah bukit-bukit di sekitar danaunya tertutup kabut dan menjadi pemandangan yang langka. Ditambah dengan air danau yang luas bagaikan cermin, tidak sedikit wisatawan yang berhenti di pinggir jalan untuk mengabadikannya dalam kamera.

Anda harus berhenti di pinggir jalan dan berhati-hati saat menyebrang jalan untuk menikmati sajian alam Danau di Bawah. Hijaunya bukit-bukti akan meneduhkan pandangan Anda. Jangan lupa untuk mengenakan jaket, karena di sini udaranya sangat dingin.

Setelah puas menikmati Danau di Bawah, Anda bisa beranjak ke Danau di Atas. Cukup satu kilometer perjalanan, Anda bisa menyewa perahu untuk berkeliling Danau di Atas dan menginap di penginapan pinggir danaunya.

Danau di Bawah merupakan ciptaan Tuhan yang masih alami. Bagi Anda pecinta fotografi, tempat ini wajib didatangi.